"Dedikasi puisi ini kutitipkan buat adik-adik Usrahku yang dikasihi [link]; Moga ukhuwwah kita semua sentiasa lestari di sisi Allah SWT.. Insya Allah."
Katakanlah,
Jalan terbuka ini
Yang menjalar dari puncak gunung, melengkar
Lembut perlahan, berhenti sebentar di titian.
Di arus sungai telah ku lempari batu-batu kecil
Di ujung embun menitis sebuah rindu
Aku mencairkan cinta
Kau melihat ku
Begitulah saat-saat keinginan diri
Terbentur
Ujung tumit ku yang pecah
Dari retakan terhalus
Membelah dan perih tiba-tiba menyentuh air masin laut-Mu
Mata kian pedih bila malam-malam menunggu
Kau, Kekasih
Ya Rahman wa ya Rahim,,
tenangkanlah gelora rinduku sebagiamana engkau menenangkan ombak pantai yang menghempas..
Aku melutut di rahmat-Mu
Sebuah cinta sebenarnya berada
Di “kepak”-Mu, aku menghulur tangan
Menampung titis suci
Di taburan haruman kasih
Aku telah kelu,
Tuhan ku
Bersama-Mu
Cinta menjadi manikam dengan seribu warna
Sekalian para kekasih menghimpun kenangan
Semua telah menepikan janji
Atau aku yang dulu sering membisiki dan merindui
Kini
Cinta menjadi satu
Aku telah masuk ke awan terbelah
Ke sebuah pintu rela
Penentuan-Mu, ya rabbi.
Ubah-suai dari, Siti Zainon Ismail (Laman: Dunia Penyair)
****
No comments:
Post a Comment